Pengaruh Faktor Nature dan Nurture terhadap Perkembangan
Faktor
nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang
disebut juga dengan aliran ‘Nativisme’ yaitu perkembangan individu semata-mata
tergantung pada faktor dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang terkenal
adalah Schopenhauer.
Faktor
nature atau genetika (hereditas) merupakan totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi (baik fisik maupun
psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak
orang tua melalui gen-gen.
Pada
masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) seluruh bawaan heredinitas individu
dibentuk dari 23 kromosom (pasangan xx) dari ibu dan 23 kromosom (pasangan xy)
dari ayah. Dalam 46 kromosom tersebut terdapat beribu-ribu gen yang mengandung
sifat-sifat fisik dan psikis individu atau yang menentukan potensi-potensi
hereditasnya.
Masa
dalam kandungan sebagai periode yang kritis dalam perkembangan kepribadian
individu, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian,
tetapi juga sebagai masa pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis
penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.
Pengaruh gen terhadap kepribadian sebenarnya
tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah: (a)
kualitas sistem syaraf, (b) keseimbangan biokimia tubuh, dan (c) struktur
tubuh. Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya
dengan perkembangan kepribadian adalah: (a) sebagai sumber bahan mentah
kepribadian seperti fisik, intelegensi dan tempramen, (b) membatasi
perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan sangat kondusif), dan (c)
mempengaruhi keunikan kepribadian
B. Pengaruh Faktor Nurture
terhadap Perkembangan
Faktor nurture adalah faktor
yang mempengaruhi perkembangan individu itu sepenuhnya
ditentukan oleh faktor lingkungan /pendidikan atau disebut juga dengan aliran
‘Empirisme’ yang menjadikan faktor lingkungan/pendidikan maha kuasa dalam
menentukan perkembangan seorang individu. Tokoh alran ini adalah John Locke.
Lingkungan
adalah keseluruhan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau
kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan
individu. Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan berikut adalah lingkungan
keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa.
a Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor penentu
utama terhadap perkembangan anak. Alasan tentang pentingnya peranan keluarga
bagi perkembangan anak adalah: (a) keluarga merupakan kelompok sosial pertama
yang menjadi pusat identifikasi anak, (b) keluarga merupakan lingkungan pertama
yang mengenal nilai-nilai kehidupan kepada anak, (c) orang tua dan anggota
keluarga lainnya “Significant People” bagi
perkembangan kepribadian anak, (d) keluarga sebagai institusi yang
memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang bersifat
fisik-biologis, maupun sosiopsikologis, dan (e) anak banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga.
Menurut Hammer dan Turner (Adiasri T.A., 2008:8)
peranan orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah:
1. Pada masa bayi berperan
sebagi perawat (caregiver)
2. Pada masa kanak-kanak
sebagai pelindung (protector)
3. Pada usia pra-sekolah sebagai pengasuh
(nurturer)
4. Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)
5.
Pada masa pra-remaja dan remaja berperan sebagai konselor (counselor)
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan pelatihan
dalam rangka membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara
optimal, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional,
sosial maupun fisik-motoriknya.
Hurlock
(1986:322) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian anak, baik dalam secara berpikir, bersikap, maupun
berprilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga, dan guru sebagai
substitusi orang tua.
c. kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi
anak mempunyai peran yang cukup penting bagi perkembangan dirinya. Melalui
kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar berinteraksi
sosial (berkomunikasi dan bekerjasama), belajar menyatakan pendapat dan
perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok, dan memperoleh
pengakuan dan penerimaan sosial.
Pengaruh
kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif. Berpengaruh
positif apabila para anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilaku positif
atau berakhlak mulia. Sementara yang
negatif apabila para anggota kelompoknya berperilaku
menyimpang, kurang memiliki tata krama, atau berakhlak buruk.
Terkait
dengan pengaruh negatif dari kelompok sebaya terhadap anak, Healy dan Browner
menemukan bahwa 67% dari 3.000 anak nakal di Chicago ternyata karena mendapat
pengaruh dari teman sebayanya (M. ARIFIN, 1978:131).
d. Media Massa
Salah
satu media massa
yang dewasa ini sangat menarik perhatian warga masyarakat khususnya anak-anak
adalah televisi. Televisi sebagai media massa
elektronik mempunyai misi untuk memberikan informasi, pendidikan dan hiburan
kepada para pemirsanya. Dilihat dari sisi ini, televisi bisa memberikan dampak
positif bagi warga masyarakat (termasuk anak-anak) karena melalui tayangan yang
disajikan mereka memperoleh:
1.
Berbagai informasi yang
dapat memperluas wawasan pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan.
2.
Hiburan, baik yang
berupa film maupun musik.
3.
Pendidikan, baik yang
bersifat umum maupun agama.
C. Determinasi
Faktor Nature dan Nurture dalam Perkembangan Aspek-Aspek Psikofisik Individu
serta Implikasinya dalam Pendidikan
Pendidikan
keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama adalah modal utama bagi
perkembangan anak ke depannya. Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan
kedua yang formal berfungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi
anak dan mengembangkan potensi yang ada pada anak. Serta masyarakat sebagai
lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah mempunyai sifat dan
fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan
keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta berjenis-jenis budayanya yang
tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi
oleh semua lapisan masyarakat.
Dalam
perkembangan individu,
faktor nature dan nurture adalah penentu perkembangan aspek-aspek psikofisik
individu. Aspek-aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual,
sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama. Perkembangan fisik meliputi
pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual
(kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap
individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia
lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau
perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang
lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan,
nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut
oleh individu.
Perkembangan seseorang
adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan (nature vs nurture). Dalam hal
ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan keluarga terhadap
perkembangan awal anak sangat penting karena disinilah awal mula dari pendidikan
anak, yang mana orang tua sebagai guru, anak akan mencontoh apa yang dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar